Dusta

Kata Tetap Kata
Tak Dapat Ditarik Apa-apa
Walau dengan Beribu Usaha
Namun Tak Dapat Menariknya
Kembali Menjadi Seuntai Rasa

   Karena Sebuah Rasa
   Kau Ungkapkannya
   Kau Mendekatinya
   Hanya Untuk Menutupi
   Rasa yang Kau Rasa
   Kata yang Kau Kata
   Hingga Dusta yang Ku Terima

Karena Ulahmu

Jika Kau Berhenti
Ku Berjanji Akan Ikut Berhenti
Jika Kau Sakiti
Ku Tak Sanggup Tuk Menyakiti
Kala Kau Inginkanku Tuk Kembali
Apa yang Harus Ku Ikrari?
Akankah Kau Tahu dan Mengerti?
Akan Arti Rasa Ini
Hancurnya Jiwa Ini
Sakitnya nan Perihnya Rasaku
Karena Ulahmu

Dimana Dirimu Kini?

Pengakuan Atas Rasa yang Tlah Dirasa
Kian Tak Terduga
Kini Kau Menjauh
Dan Mendekatinya

Kesedihan yang Ku Alami
Kini Tak Pernah Kau Bahagiakan
Kegalauan yang Ku Alami
Kini Tak Pernah Kau Sadarkan
Dimana Kini Tanggung Jawabmu?
Sebagai Insan yang Tlah Berikrar Padaku

Something that Make Me Sad

Sudah Lama Tak Ku Dengar Lagi Panggilan Itu
Tlah Tak Tercium Lagi Wangi Penenang Hatiku
Ku Tak Tahu
Inikah Rayuanmu?
Inikah Bualanmu?
Ataukah Hanya Hatiku
Yang Tak Bisa Dituju

Ku Rindu Tawamu
Ku Rindu Candamu Denganku
Ku Rindu Dekapan Itu
Ku Rindukan Semua yang Ada Padamu

A Lost Light

Suatu Kejadian yang Tak Disangka
Tika Kau Mulai Mengungkapkannya
Terheran-heran Kini Ku Rasa
Hati pun Menjerit Kehilangannya

Kasih Sayang yang Dulu Ada
Kini Hilang Tak Bersisa
Menyiksa Batin Nan Jiwa
Mengubah Semangat Menjadi Lara

Kapankah Kau Berikan?
Kapankah Kau Bagikan?
Disini Ku Membutuhkan
Namun Tak Lagi Pernah Kau Hiraukan
Wahai Cahaya yang Hilang