Kamis, 11 Mei 2017

Pada Bosan yang Datang


Perpisahan
Yang Sebenarnya Tidak Aku Inginkan
Namun Harus Aku Rasakan

Perpisahan
Melepas Kenyataan Menjadi Seuntai
Sebatas Kenangan

Puisi Apa yang Harus Ku Buat
Puisi Berisikan Perpisahan Sedang Itu yang Tidak Aku Inginkan
Aku Harus Berdiri sebagai Profesional yang Menyampaikan
Sedang Hatiku Sendiri Berkecamuk Takut Menghadapi Kenyataan
Hal yang Demikian
Apa yang Harus Ku Sampaikan
Apa yang Harus Aku Ikrarkan
Hal Istimewa di Depan Pandang justru Harus Ku Ucapkan Selamat Tinggal
Apa yang Harus Ku Sampaikan
Aku Berkata pada Hati
Aku Capek
Aku Ingin Keluar
Mencari Udara Segar
Atau Aku Ingin Berdiam
Disana
Di Antara Angin yang Berembus Malam
Di Bawah Pekat Gulita Malam
Ingin Mencari Kunang-kunang
Atau Menghampiri Alam Malam

Nyamuk-nyamuk itu Berdenging Menghampiri Kulitku
Mungkin Mereka Ingin Menemaniku
Tapi Sungguh
Mereka Justru Menggangguku
Mereka Mendatangkan Gerak Berbeda
Dari Tubuhku yang Ingin Gapaikan Damai
Aku Berdiam Seorang Diri
Di Tempat terbuka yang Asing Tuk Diri Ini

Hanya Rasanya
Hanya Rasanya Ia Asing
Padahal Ruang Ini Telah Mengenalku
Mengenal Betul Akan Aku
Aku yang Tak Terbiasa dengan Tempat Selain Kamarku

Aku Berdiam Seorang Diri
Di Bawah Kelip Lampu Putih yang Tak Seharusnya
Sungguh Mengganggu Sekali Lagi
Tapi
Imajinasiku
Tidaklah Berhenti Hanya Sampai di situ
Aku Melanjutkan Gerak Tanganku
Mengukir Kata demi Kata
Menyalur Abstrak Ekspresi menjadi Selembar Kertas Ku Berpuisi

Tiba-tiba Hal Tak Terduga
Datang Menyapa Bak Setetes Minyak di kerumunan Air
Datang Menghampiri Diri Seolah Mengoyak Imajinasi
Tidak Satu
Tapi Mereka
Dua, Tiga, Ah seperti Biasa
Tapi Ini Dunia
Yang Satu Untuk Semua
Aku Bahkan Tetap Berkata
Untuk yang Ketiga Kalinya
Sungguh Mengganggu
Betapa Aku Ingin Terbahak atas Sifatku yang Merasa Terus Diganggu
Tapi Tetap Berjalan Imajinasiku

Satu Per Satu
Tiga
Dua
Satu
Hingga Sekarang Aku Kembali Satu
Bersendiri Raga namun Sejuta Inspirasi Menyerta
Ku Dapati Itu Semua
Lepas Ku Dapat Setelah ragqaku Berpindah
Bukan karena Mereka Semua
Tapi Lampu Itu
Memutuskan Tuk Wafatkan Diri dan Seseorang Berkata
Esok Diganti
Lagi Aku Berkata
Padamnya Lentera yang Saat Itu Ku Bernaung di bawahnya
Tapi Ada yang Berbeda
Aku Berkata
Aku Takut
Rasa Terusikku Diselingkuhi dengan Takutku
Pada Padamnya Lampu Itu
Dan lagi Aku Berkata Tetap Jalan Imajinasiku

Saat Ini Aku Disana
Ya
Di Antara angain yang Berembus Malam
Di Bawah Pekat Gulita Malam
Menyertai Inspirasi Terbang Bak Kunang-kunang
Sambil Menghampiri alam Malam

Sabarku pada Kebosanan yang Datang

Tidak ada komentar:

Teman Bumil

Yukk Mums ikut gabung dengan Teman Bumil,,  Mums bisa pilih komunitas sesuai kebutuhan niih.. Ada komunitas Promil, Hamil, Batita/Balita, Mu...